Buaya raksasa di Kota Bunawan, Filipina menorehkan sejarah sebagai pemegang rekor Guinness Book of World Records sebagai buaya air laut terbesar di dunia. Buaya air tawar ini memiliki panjang 20,24 kaki dan berat lebih dari satu ton.
Juru bicara Guinness Anne-Lise Rouse mengatakan bahwa Lolong mengalahkan pemegang rekor sebelumnya, seekor buaya Australia yang berukuran 5 meter dan berbobot kurang dari 1 ton.
Keputusan Guiness World Records itu menyebabkan Kota Bunawan yang berpenduduk 37 ribu orang di Provinsi Agusan del Sur berpesta.
Buaya yang dinamai Lolong itu sangat ditakuti warga sekitar, karena kerapkali memangsa manusia. Kendati demikian, buaya ini telah menyedot perhatian wisatawan untuk mengunjunginya.
Terhitung sebanyak $ 72 ribu atau sekitar Rp 662 miliar telah masuk ke kas parkir tempat penangkaran Lolong. Uang tersebut akan digunakan untuk biaya hidup buaya tersebut.
Gubernur Bunawan Edwin Cox Elorde menyatakan bahwa dirinya bangga atas pencatatan Lolong di Guinness Book of World Records. Tetapi, dirinya juga mengaku khawatir masih adanya buaya-buaya raksasa lainnya yang tinggal di rawa dan sungai tempat warga kota itu melakukan aktivitas mereka.
"Saya sangat bangga, ini menunjukan bahwa wilayah kita kaya akan fauna yang beraneka ragam. Namun, saya juga khawatir akan adanya Lolong lainnya disini," katanya.
Sebelum ditangkap pada September 2011, populasi spesies buaya ini terus berkurang di Bunawan. Untuk itu, petugas setempat segera memburu Lolong untuk dipelihara.(TheSideshow/rei)
Juru bicara Guinness Anne-Lise Rouse mengatakan bahwa Lolong mengalahkan pemegang rekor sebelumnya, seekor buaya Australia yang berukuran 5 meter dan berbobot kurang dari 1 ton.
Keputusan Guiness World Records itu menyebabkan Kota Bunawan yang berpenduduk 37 ribu orang di Provinsi Agusan del Sur berpesta.
Buaya yang dinamai Lolong itu sangat ditakuti warga sekitar, karena kerapkali memangsa manusia. Kendati demikian, buaya ini telah menyedot perhatian wisatawan untuk mengunjunginya.
Terhitung sebanyak $ 72 ribu atau sekitar Rp 662 miliar telah masuk ke kas parkir tempat penangkaran Lolong. Uang tersebut akan digunakan untuk biaya hidup buaya tersebut.
Gubernur Bunawan Edwin Cox Elorde menyatakan bahwa dirinya bangga atas pencatatan Lolong di Guinness Book of World Records. Tetapi, dirinya juga mengaku khawatir masih adanya buaya-buaya raksasa lainnya yang tinggal di rawa dan sungai tempat warga kota itu melakukan aktivitas mereka.
"Saya sangat bangga, ini menunjukan bahwa wilayah kita kaya akan fauna yang beraneka ragam. Namun, saya juga khawatir akan adanya Lolong lainnya disini," katanya.
Sebelum ditangkap pada September 2011, populasi spesies buaya ini terus berkurang di Bunawan. Untuk itu, petugas setempat segera memburu Lolong untuk dipelihara.(TheSideshow/rei)