Banyak pasangan yang menjalani hubungan pernikahan tanpa seks lagi, demikian menurut sebuah penelitian. Menurunnya kualitas kehidupan seksual ternyata tidak hanya disebabkan hal-hal di luar kontrol kita, seperti kelelahan akibat mengarungi kemacetan dari hari ke hari, atau karena penyakit tertentu, tetapi juga karena ulah kita sendiri. Tidak percaya?
Mungkin Anda tidak menyadarinya, tetapi rasa tanggung jawab terhadap peran Anda sebagai ibu kadang-kadang mencuri kehidupan romantis Anda. Belum lagi, kecanduan pada gadget atau pada tontonan tertentu yang membuat Anda lebih betah terpaku pada hal-hal tersebut ketimbang pada pasangan. Jadi, bila Anda berniat untuk meningkatkan kualitas kehidupan seksual Anda, tinggalkan dulu hal-hal berikut ini:
Ponsel.
Bagaimana Anda bisa fokus pada pasangan, bila setiap kali ponsel Anda bergetar dan Anda beranjak untuk mengeceknya? Bila Anda memang sudah berniat untuk menghabiskan waktu bersama pasangan, lupakan ponsel Anda. Tak cukup hanya dengan mengaturnya menjadi "silent" atau "vibrate", lebih baik matikan saja sekalian. Bila perlu, tinggalkan saja ponsel di ruangan lain supaya Anda bisa berfokus pada satu sama lain. Simpan juga komputer tablet yang seolah memanggil-manggil Anda untuk meningkatkan level kesulitan dari games kegemaran Anda.
Pekerjaan rumah tangga.
Pekerjaan rumah boleh dibilang tak akan ada habisnya. Selama si kecil sudah terpenuhi kebutuhannya sebelum tidur, atau kebutuhannya untuk sekolah besok, Anda pun bisa istirahat. Masalah lantai tampak kotor karena diinjak-injak, di meja makan ada tumpahan minuman, atau peralatan bekas makan masih berserakan di tempat cucian piring, sudah lah, sisakan pekerjaan tersebut untuk besok. Bukan hanya Anda yang butuh istirahat, tetapi juga suami.
Televisi.
Anda mungkin beralasan bahwa film atau acara musik bisa jadi pengantar untuk sesi foreplay. Tetapi, kebanyakan orang malah akan terpaku pada acara yang ditayangkan ketimbang pada orang yang ada di sebelah Anda. Bila mau, pasang saja musik yang lembut atau apa pun yang menjadi favorit Anda berdua, untuk membantu Anda mendapatkan mood-nya.
Menemani anak.
Tidak berarti Anda dilarang menemani anak tidur. Tetapi anak pasti akan melakukan apa saja untuk mencari perhatian Anda, dan agar bisa bermain sampai larut malam. Jika ia masih ingin Anda membacakan buku cerita untuknya, ingin ngobrol, atau meminta kue-kue, tolak permintaan mereka. Ciptakan situasi bahwa saat itu memang sudah waktunya tidur. Misalnya, mengajak mereka naik ke tempat tidurnya, mematikan lampu, dan bicara dengan berbisik. Kemudian tinggalkan mereka.
Membicarakan hal-hal yang serius.
Ada waktunya untuk membicarakan masalah serius, yang menyangkut pekerjaan, rumah tangga, atau anak-anak. Bila Anda berdua memang sudah berniat untuk bersantai dan menghabiskan malam berdua, tinggalkan pembicaraan semacam "Kamu nggak adil dalam membagi perhatian antara keluargamu dan keluargaku!" untuk esok hari. Satu malam akan rusak jika diawali dengan diskusi semacam itu.