Sebuah tes yang dilakukan terhadap 20 orang relawan bertubuh gemuk menunjukkan bahwa mereka yang diberi sarapan telur dan bukannya sereal merasa lebih kenyang ketika tiba waktu makan siang. Oleh karena itu, mereka mengkonsumsi makanan lebih sedikit saat diminta makan dengan menu prasmanan all-you-can-eat.
Para peneliti dari Pennington Biomedical Research Centre di Louisiana, Amerika, mengungkapkan bahwa mereka yang mengkonsumsi telur mengalami penurunan signifikan dari ghrelin, yaitu hormon yang menstimulus selera makan di dalam darah mereka tiga jam setelah sarapan. Di sisi lain, hormon PYY-36 yang memberikan sinyal bahwa kita kenyang lebih tinggi levelnya.
Dr Nikhil Dhurandhar yang memimpin penelitian ini mengatakan, "Studi ini menunjukkan bahwa diet protein kualitas tinggi bisa meningkatkan rasa kenyang, menyebabkan pemenuhan yang lebih baik, dan merupakan upaya penurunan berat badan lebih berhasil." Hasil penelitian ini dipresentasikan pada Sabtu 12 Mei 2012 di European Congress on Obesity di Lyon, Prancis.
"Penelitian ini memunculkan pertanyaan, apakah ada beberapa jenis makanan dengan kualitas protein tinggi yang bisa menekan selera makan?" kata Dhurandhar seperti diberitakan oleh situs Telegraph edisi 12 Mei 2012. Karena itu, kata dia, diperlukan penelitian jangka panjang untuk melihat apakah sarapan dengan protein kualitas tinggi memang bisa menurunkan berat badan.
Menurut Tracy Parker, pakar diet dan kesehatan di British Heart Foundation (BHF), hasil penelitian tersebut membantu orang yang ingin menurunkan berat badan atau berhenti makan camilan. "Ditunjukkan dalam riset ini bahwa protein kualitas tinggi dalam makanan Anda bisa mempengaruhi rasa kenyang jika dibandingkan dengan banyaknya jumlah makanan yang dikonsumsi," kata dia.
Namun, Parker menambahkan, karena penelitian ini dibiayai oleh American Egg Board, riset ini tidak meneliti protein kualitas tinggi lainnya. Oleh karena itu, ia menyarankan agar dilakukan perbandingan mengenai efek dari daging tanpa lemak, daging unggas, dan ikan pada selera makan.
"Sebutir telur saat sarapan bisa mencegah Anda dari keinginan ngemil di pagi hari, tetapi ingat pula cara memasaknya. Merebus telur lebih baik ketimbang menggorengnya dan hindari memberikan tambahan mentega pada orak-arik telur."
Para peneliti dari Pennington Biomedical Research Centre di Louisiana, Amerika, mengungkapkan bahwa mereka yang mengkonsumsi telur mengalami penurunan signifikan dari ghrelin, yaitu hormon yang menstimulus selera makan di dalam darah mereka tiga jam setelah sarapan. Di sisi lain, hormon PYY-36 yang memberikan sinyal bahwa kita kenyang lebih tinggi levelnya.
Dr Nikhil Dhurandhar yang memimpin penelitian ini mengatakan, "Studi ini menunjukkan bahwa diet protein kualitas tinggi bisa meningkatkan rasa kenyang, menyebabkan pemenuhan yang lebih baik, dan merupakan upaya penurunan berat badan lebih berhasil." Hasil penelitian ini dipresentasikan pada Sabtu 12 Mei 2012 di European Congress on Obesity di Lyon, Prancis.
"Penelitian ini memunculkan pertanyaan, apakah ada beberapa jenis makanan dengan kualitas protein tinggi yang bisa menekan selera makan?" kata Dhurandhar seperti diberitakan oleh situs Telegraph edisi 12 Mei 2012. Karena itu, kata dia, diperlukan penelitian jangka panjang untuk melihat apakah sarapan dengan protein kualitas tinggi memang bisa menurunkan berat badan.
Menurut Tracy Parker, pakar diet dan kesehatan di British Heart Foundation (BHF), hasil penelitian tersebut membantu orang yang ingin menurunkan berat badan atau berhenti makan camilan. "Ditunjukkan dalam riset ini bahwa protein kualitas tinggi dalam makanan Anda bisa mempengaruhi rasa kenyang jika dibandingkan dengan banyaknya jumlah makanan yang dikonsumsi," kata dia.
Namun, Parker menambahkan, karena penelitian ini dibiayai oleh American Egg Board, riset ini tidak meneliti protein kualitas tinggi lainnya. Oleh karena itu, ia menyarankan agar dilakukan perbandingan mengenai efek dari daging tanpa lemak, daging unggas, dan ikan pada selera makan.
"Sebutir telur saat sarapan bisa mencegah Anda dari keinginan ngemil di pagi hari, tetapi ingat pula cara memasaknya. Merebus telur lebih baik ketimbang menggorengnya dan hindari memberikan tambahan mentega pada orak-arik telur."