Ada yang menghabiskan malam minggu bermain halma atau monopoli? Permainan itu membutuhkan dadu. Nah, pernah terpikir asal-usul dadu?
Diduga, dadu kubus dengan penandaan praktis serupa dadu modern sudah ada sejak tahun 600 SM, bahkan 2000 SM, berdasarkan bukti berupa beberapa dadu yang ditemukan saat ekskavasi makam di Cina dan mesir.
Sedangkan di India, sejak lebih dari 2000 tahun silam, sudah ada catatan tertulis pertama tentang dadu dalam epik berbahasa Sansekerta, Mahabharata.
Menurut Sophocles (495-406 SM), dadu ditemukan oleh seorang yunani saat penyerangan ke Troya. sedangkan Herodotus (484 - 425 SM ) berpendapat, bangsa Lydia - kerajaan kuno di sebelah barat Asia kecil di masa pemerintahan Raja Atys - sebagai pencetus ide pembuatan dadu.
Tapi dua pendapat itu ditolak arkeolog. Menurut penemuan mereka, dadu sudah dipakai di peradaban lebih awal. Termasuk dalam kelompok itu adalah suku Indian Amerika Utara, Aztec dan Maya, serta masyarakat kepulauan sekitar Pasifik, Eskimo dan Afrika. Mereka punya permainan dengan dadu dari berbagai materi, bentuk dan cara penandaan yang aneh.
Pada masyarakat primitif, dadu semula alat untuk meramal masa depan. biasanya, terbuat dari tulang pergelangan kaki domba yang ditandai di empat bidangnya.
Dadu - dadu itu ada yang berasal dari biji buh prem dan persik, biji-bijian, tulang rusa dan lembu, tanduk rusa, kulit biji walnut, kelereng, keramik, serta gigi berang-berang dan tikus tanah.
Pada peradaban selanjutnya di Yunani dan Romawi, meski dadu umumnya terbuat dari tulang dan gading, ada yang bermaterikan perunggu serta aneka batu-batuan (marmer, akik, kristal oniks, porselen, dll). Bentuknya pun tak hanya kubus tetapi juga piramida, penthahedral, dan octahedral dengan sejumlah variasi permukaan.
Masyarakat Romawi kuno senang melakukan permainan dengan dadu. Hal itu tampak pada gambar-gambar dinding sebuah kedai minuman di Pompeii tentang beberapa orang yang tengah bermain dadu. Kota Pompeii terkubur akibat letusan Gunung Vesuvius pada tahun 79.
Mereka menyebut dadu: tesserae. Ada juga dadu yang bertanda pada empat sisi yang disebut tali. Beberapa tesserae ditemukan di Herculaneum.
Dalam perjalanannya, dadu berbentuk kubuslah yang terus dipakai hingga saat ini, bahkan tersebar luas ke berbagai belahan bumi.
Dadu Modern
Dadu zaman sekarang biasanya dari plastik. jenisnya ada dua, yang sempurna dan tidak sempurna. Jenis yang sempurna paling sering dipakai di kasino. Pada dadu sempurna siku garis pertemuan dua sisinya tajam, ukurannya pun harus tepat. Toleransi yang bisa diterima dari ukuran standar adalah 0,0013 cm!
Sedangkan dadu tak sempurna sering dimainkan sehari-hari, misalnya halma atau ular tangga. Dadu ini punya garis pertemuan dan sudut yang tumpul. Bila dadu sempurna dibuat dengan tangan, maka dadu tak sempurna dibuat dengan mesin.
Main Curang Sudah Sejak Dulu
Ternyata cara-cara curang menggunakan dadu sudah ada sejak awal peradaban manusia. Dadu "curang" ini pernah di temukan di kuburan Kuno Mesir. Asia Timur, serta pemakaman Amerika Utara dan Selatan.
Caranya dengan mengiris salah satu atau lebih bidangnya sehingga bentuknya lebih mirip batu bata. Alhasil, dadu akan sering mendarat pada permukaan yang lebih luas, dan angka di sebaliknyalah yang sering keluar.
Cara lainnya dengan memberi beban tambahan tepat dibawah permukaan salah satu bidang. Akibatnya, bidang sebaliknya akan lebih sering muncul.
Diduga, dadu kubus dengan penandaan praktis serupa dadu modern sudah ada sejak tahun 600 SM, bahkan 2000 SM, berdasarkan bukti berupa beberapa dadu yang ditemukan saat ekskavasi makam di Cina dan mesir.
Sedangkan di India, sejak lebih dari 2000 tahun silam, sudah ada catatan tertulis pertama tentang dadu dalam epik berbahasa Sansekerta, Mahabharata.
Menurut Sophocles (495-406 SM), dadu ditemukan oleh seorang yunani saat penyerangan ke Troya. sedangkan Herodotus (484 - 425 SM ) berpendapat, bangsa Lydia - kerajaan kuno di sebelah barat Asia kecil di masa pemerintahan Raja Atys - sebagai pencetus ide pembuatan dadu.
Tapi dua pendapat itu ditolak arkeolog. Menurut penemuan mereka, dadu sudah dipakai di peradaban lebih awal. Termasuk dalam kelompok itu adalah suku Indian Amerika Utara, Aztec dan Maya, serta masyarakat kepulauan sekitar Pasifik, Eskimo dan Afrika. Mereka punya permainan dengan dadu dari berbagai materi, bentuk dan cara penandaan yang aneh.
Pada masyarakat primitif, dadu semula alat untuk meramal masa depan. biasanya, terbuat dari tulang pergelangan kaki domba yang ditandai di empat bidangnya.
Dadu - dadu itu ada yang berasal dari biji buh prem dan persik, biji-bijian, tulang rusa dan lembu, tanduk rusa, kulit biji walnut, kelereng, keramik, serta gigi berang-berang dan tikus tanah.
Pada peradaban selanjutnya di Yunani dan Romawi, meski dadu umumnya terbuat dari tulang dan gading, ada yang bermaterikan perunggu serta aneka batu-batuan (marmer, akik, kristal oniks, porselen, dll). Bentuknya pun tak hanya kubus tetapi juga piramida, penthahedral, dan octahedral dengan sejumlah variasi permukaan.
Masyarakat Romawi kuno senang melakukan permainan dengan dadu. Hal itu tampak pada gambar-gambar dinding sebuah kedai minuman di Pompeii tentang beberapa orang yang tengah bermain dadu. Kota Pompeii terkubur akibat letusan Gunung Vesuvius pada tahun 79.
Mereka menyebut dadu: tesserae. Ada juga dadu yang bertanda pada empat sisi yang disebut tali. Beberapa tesserae ditemukan di Herculaneum.
Dalam perjalanannya, dadu berbentuk kubuslah yang terus dipakai hingga saat ini, bahkan tersebar luas ke berbagai belahan bumi.
Dadu Modern
Dadu zaman sekarang biasanya dari plastik. jenisnya ada dua, yang sempurna dan tidak sempurna. Jenis yang sempurna paling sering dipakai di kasino. Pada dadu sempurna siku garis pertemuan dua sisinya tajam, ukurannya pun harus tepat. Toleransi yang bisa diterima dari ukuran standar adalah 0,0013 cm!
Sedangkan dadu tak sempurna sering dimainkan sehari-hari, misalnya halma atau ular tangga. Dadu ini punya garis pertemuan dan sudut yang tumpul. Bila dadu sempurna dibuat dengan tangan, maka dadu tak sempurna dibuat dengan mesin.
Main Curang Sudah Sejak Dulu
Ternyata cara-cara curang menggunakan dadu sudah ada sejak awal peradaban manusia. Dadu "curang" ini pernah di temukan di kuburan Kuno Mesir. Asia Timur, serta pemakaman Amerika Utara dan Selatan.
Caranya dengan mengiris salah satu atau lebih bidangnya sehingga bentuknya lebih mirip batu bata. Alhasil, dadu akan sering mendarat pada permukaan yang lebih luas, dan angka di sebaliknyalah yang sering keluar.
Cara lainnya dengan memberi beban tambahan tepat dibawah permukaan salah satu bidang. Akibatnya, bidang sebaliknya akan lebih sering muncul.