Asteroid tak boleh diremehkan. Pada 65 juta tahun lalu batu angkasa raksasa menghantam Bumi dan memicu punahnya spesies dinosaurus. Juga yang lolos dan memicu ledakan di Podkamennaya, Tunguska, Siberia, 30 Juni 1908. Ancaman makin besar seiring makin padatnya bumi.
Sementara, versi Hollywood fokus pada bahan peledak berjumlah besar atau mengirim pesawat luar angkasa dalam misi kamikaze untuk membelokkan asteroid, para ahli Amerika Serikat (AS) mengatakan, kenyataan mungkin lebih sederhana, atau lebih aneh.
Para ahli yakin, asteroid yang sangat pucat bisa merefleksikan cahaya matahari, dari waktu ke waktu, foton yang memantul dari permukaannya bisa menciptakan tenaga lebih dari cukup untuk mendorong asteroid dari lintasannya menuju Bumi.
Masalahnya, asteroid adalah batu angkasa yang gelap. Lalu bagaimana cara membuatnya pucat?
Para peneliti mengutarakan usul, menggunakan pistol paintball untuk menyemprotkan cat putih ke asteroid.
Sung Wook Paek, lulusan Department of Aeronautics and Astronautics MIT mengatakan, di waktu yang tepat, kapsul berisi bubuk cat, diluncurkan dengan dua pesawat luar angkasa yang melayang dekat asteroid, di depan dan bagian belakang. Cara itu akan meningkatkan reflektivitasnya dua kali lipat. Nantinya, foton matahari akan membelokkan arah asteroid.
Proposal stategi yang diajukan Paek memenangkan ajang 2012 Move an Asteroid Technical Paper Competition, yang disponsori Space Generation Advisory Council, salah satu lembaga di bawah PBB, yang menghimpun solusi-solusi kreatif yang terkait dengan masalah luar angkasa dari pelajar maupun profesional muda. Paek mempresentasikan makalahnya bulan ini pada International Astronautical Congress di Naples, Itali.
Strategi paintball Paek sebenarnya adalah pengembangan dari solusi yang diajukan pemenang tahun lalu, yang mengajukan usul, membelokkan asteroid dengan awan kapsul berisi cat padat.
Dalam proposalnya, Paek menggunakan Asteroid Apophis sebagai studi kasus. Batu angkasa seberat 27 gigaton diketahui akan melayang dekat Bumi pada tahun 2009, kemudian tahun 2036.
Paeh menyebut, lima ton cat dibutuhkan untuk menutupi permukaan asteroid yang berdiameter 1.480 kaki atau 451 meter.
Dengan memanfaatkan periode rotasi asteroid rotasi, pesawat diluncurkan untuk menutupi bagian muka asteroid dengan cat, lalu bagian belakang.
Saat pelet menghantam permukaan asteroid, mereka akan meledak, menutupi permukaan batu angkasa itu dengan cat setebal 5 mikrometer.
Dari perhitungannya, Paek memperkirakan, butuh waktu 20 tahun untuk mengakumilasikan tekanan radiasi matahari, agar sukses mendorong asteroid.
Sementara, menurut dia, meluncurkan kapsul cat dengan roket tradisional mungkin bukan ide baik. Karena peluru bisa pecah akibat dorongan roket. Lebih baik jika peluru itu dibuat di Stasiun Luar Angkasa Internasional misalnya.
Tak hanya cat, kapsul juga bisa diisi dengan aerosol, untuk memperlambat laju astorid. "Atau Anda mungkin ingin sekedar mengecat sebuah asteroid agar ia lebih mudah diawasi dari Bumi, menggunakan teleskop," kata Paek. "Ada banyak kegunaan lain dalam metode ini."
Bom nuklir
Sebelumnya, sejumlah ilmuwan telah mengusulkan berbagai metode untuk menghindari tabrakan asteroid. Beberapa di antaranya mengusulkan proyektil atau pesawat luar angkasa untuk ditabrakkan dengan asteroid yang berpotensi menabrak Bumi. Badan Luar Angkasa Eropa atau European Space Agency (ESA) saat ini sedang menginvestigasi kemungkinan menggunakan cara ini.
Metode lain, salah satunya dengan meledakkan sebuah bom nuklir di dekat asteroid atau menggunakan pesawat ruang angkasa sebagai "traktor gravitasi", tujuan keduanya sama, yakni membelokkan arah asteroid.