Supermodel Top Dunia Ini Ternyata Adalah Mantan Gelandangan! - Dalam pekan mode New York Spring/Summer 2013 yang terpusat di Lincoln Center, New York pada 16 September 2012 lalu, berkumpul para desainer hingga top model dunia. Mereka dengan antusias menyaksikan peragaan koleksi terbaru para desainer New York.
Di antara nama para model senior, mencuatlah beberapa nama top model muda yang berpotensi. Salah satunya Fior Mendez, 22 tahun dari Republik Dominika.
Aksi Fior Mendez di atas catwalk pekan modee New York, September lalu
Ia baru saja pindah ke kota New York dua bulan lalu dan langsung mendapatkan banyak pekerjaan prestisius, salah satunya peragaan Nzinga Knight.
Siapa sangka di balik kesuksesannya sebagai model baru, terdapat penderitaan yang cukup mendalam. Semua berawal dari ibunya yang meninggalkan dirinya di Panti Asuhan Orfanato Ninos de Cristo di kota La Romana, Republik Dominika. Saat itu ia berusia 13 tahun dan hal tersebut dilakukan ibunya karena keterbatasan dana.
Fior Mendez (baju kuning) bersama anak-anak di kampung halamannya
Di Amerika Latin dan Karibia, anak perempuan yatim piatu kerap jatuh ke lingkaran prostitusi demi membebaskan diri dari kemiskinan. Namun beruntung bagi Fior yang mendapatkan pelatihan komputer dari The Orphaned Starfish Foundation di panti asuhannya.
Sayangnya, usianya terbilang tua untuk dititipkan di panti asuhan dan ia terpaksa diusir. Ia pun sempat menjadi gelandangan. Sekali lagi nasib baik mengikuti Fior, dimana Sonia Hane, salah satu pendiri organisasi mengajaknya pergi ke New York untuk meneruskan studinya.
Fior (paling kanan) bersama rekan sekolahnya
Dari sinilah tawaran untuk menjadi model di New York terus berdatangan. Setiap casting yang didatanginya berjalan mulus dan ia mendapatkan pekerjaan modelling yang ia idamkan. Sejak kecil, ketika ia menonton TV tentang modelling, ia bercita-cita menjadi model dan kini impiannya tercapai.
Dengan tinggi badan 178 cm, ia kini menjadi inspirasi bagi banyak gadis yang ingin mengubah nasibnya. Ia ingin bisa membalas terima kasih kepada Sonia Hane. Karena dari Sonia, ia berkesempatan mengenal Prince Riley, pendiri Agensi model Signature, yang mendukungnya menjadi model yang sukses.
Inilah kacang yang tidak lupa pada kulitnya. Walau bergelimang uang dari pekerjaannya yang gemerlap, gadis ini tidak pernah melupakan asalnya dan budi baik orang-orang yang pernah menolongnya. Suatu sikap mental yang kini jarang dimiliki oleh manusia modern dalam dunia yang serba hedonis ini.
Di antara nama para model senior, mencuatlah beberapa nama top model muda yang berpotensi. Salah satunya Fior Mendez, 22 tahun dari Republik Dominika.
Aksi Fior Mendez di atas catwalk pekan modee New York, September lalu
Ia baru saja pindah ke kota New York dua bulan lalu dan langsung mendapatkan banyak pekerjaan prestisius, salah satunya peragaan Nzinga Knight.
Siapa sangka di balik kesuksesannya sebagai model baru, terdapat penderitaan yang cukup mendalam. Semua berawal dari ibunya yang meninggalkan dirinya di Panti Asuhan Orfanato Ninos de Cristo di kota La Romana, Republik Dominika. Saat itu ia berusia 13 tahun dan hal tersebut dilakukan ibunya karena keterbatasan dana.
Fior Mendez (baju kuning) bersama anak-anak di kampung halamannya
Di Amerika Latin dan Karibia, anak perempuan yatim piatu kerap jatuh ke lingkaran prostitusi demi membebaskan diri dari kemiskinan. Namun beruntung bagi Fior yang mendapatkan pelatihan komputer dari The Orphaned Starfish Foundation di panti asuhannya.
Sayangnya, usianya terbilang tua untuk dititipkan di panti asuhan dan ia terpaksa diusir. Ia pun sempat menjadi gelandangan. Sekali lagi nasib baik mengikuti Fior, dimana Sonia Hane, salah satu pendiri organisasi mengajaknya pergi ke New York untuk meneruskan studinya.
Fior (paling kanan) bersama rekan sekolahnya
Dari sinilah tawaran untuk menjadi model di New York terus berdatangan. Setiap casting yang didatanginya berjalan mulus dan ia mendapatkan pekerjaan modelling yang ia idamkan. Sejak kecil, ketika ia menonton TV tentang modelling, ia bercita-cita menjadi model dan kini impiannya tercapai.
Dengan tinggi badan 178 cm, ia kini menjadi inspirasi bagi banyak gadis yang ingin mengubah nasibnya. Ia ingin bisa membalas terima kasih kepada Sonia Hane. Karena dari Sonia, ia berkesempatan mengenal Prince Riley, pendiri Agensi model Signature, yang mendukungnya menjadi model yang sukses.
Inilah kacang yang tidak lupa pada kulitnya. Walau bergelimang uang dari pekerjaannya yang gemerlap, gadis ini tidak pernah melupakan asalnya dan budi baik orang-orang yang pernah menolongnya. Suatu sikap mental yang kini jarang dimiliki oleh manusia modern dalam dunia yang serba hedonis ini.